180 research outputs found

    ANALISIS KOMUNIKASI ORGANISASI ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN DI MUSEUM KEPRESIDENAN REPUBLIK INDONESIA BALAI KIRTI BOGOR

    Get PDF
    This research was conducted in order to find out the organizational communication between superiors and subordinates at the Presidential Museum of the Republic of Indonesia Balai Kirti Bogor. The method used in the study was qualitative method, meanwhile the type of this research uses descriptive research. Sources of data in this study were divided into two, namely primary data and secondary data where primary data was obtained from in-depth interviews with key informants, informants and secondary data was obtained from documentation of the Presidential Museum of the Republic of Indonesia Balai Kirti Bogor. The results showed that organizational communication carried out by the Presidential Museum of the Republic of Indonesia Balai Kirti Bogor followed the wheel pattern. This wheel communication pattern is a leader or superior who has a good relationship with all of all members and all of them also have the same power to influence other members. This pattern is the participation of members in general. In decision-making, a meeting is always held first and involves all subordinates. In a meeting all suggestions or opinions are always appreciated, this will build a sense of satisfaction between leaders and employees

    Simple Additive Weighting Method for The Assessment of Sharia Banking Performance

    Get PDF
    The interest in Sharia-based financial industry products has increased rapidly, as evidenced by a large number of conventional Bank customers migrating to Islamic Commercial Banks (BUS). With this phenomenon, it is necessary to measure BUS financial performance in Indonesia by using the analysis of the Shariah Maqashid Index (SMI) concept as control and reference for the public to choose and utilize Islamic financial products in Indonesia with an empirical study approach. The object of this study is Islamic banks in Indonesia using purposive sampling techniques with the condition that only the category of Islamic Commercial Banks. The results of this study are indicators of all mashed shariah index variables with measurements using the SAW (Simple Additive Weighting) method as decision support. Eight BUS in Indonesia have different calculation results; each Islamic bank has advantages in SMI elements. That Bank Mualamah Syariah has the highest IK1 (Performance Indicator) for two years in a row. Bank Panin Syariah has the highest IK2 in 5 consecutive years. BCAS and Bank Syariah Bukopin have the highest IK3. In general, all BUS that has implemented maqashid syariah with the category 'good' because they have an average value of 3.00.The interest in Sharia-based financial industry products has increased rapidly, as evidenced by a large number of conventional Bank customers migrating to Islamic Commercial Banks (BUS). With this phenomenon, it is necessary to measure BUS financial performance in Indonesia by using the analysis of the Shariah Maqashid Index (SMI) concept as control and reference for the public to choose and utilize Islamic financial products in Indonesia with an empirical study approach. The object of this study is Islamic banks in Indonesia using purposive sampling techniques with the condition that only the category of Islamic Commercial Banks. The results of this study are indicators of all mashed shariah index variables with measurements using the SAW (Simple Additive Weighting) method as decision support. Eight BUS in Indonesia have different calculation results; each Islamic bank has advantages in SMI elements. That Bank Mualamah Syariah has the highest IK1 (Performance Indicator) for two years in a row. Bank Panin Syariah has the highest IK2 in 5 consecutive years. BCAS and Bank Syariah Bukopin have the highest IK3. In general, all BUS that has implemented maqashid syariah with the category 'good' because they have an average value of 3.00

    KonstruksiGerakan Islam Front Pembela Islam (FPI) di Kota Makassar

    Get PDF
    Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa, sejak awal Front Pembela Islam (FPI) yang didirikan di Kota Makassar pada tahun 2005 memang di desaian sebagai organisasi keagamaan,yang dimana FPI menganut paham “ahlus sunnah wal”jamaah” yang berideologis Islam atau Islamisme dan FPI juga memiliki prinsip perjuangan menegakkan “amar ma’ruf nahi mungkar”. Dengan landasan tersebut, FPI mencoba merangkainya menjadi sebagai metode perjuangan termaksud dalam kegaiatan politiknya membawa visi misi meneggakan “amar ma’ruf nahi mungkar” untuk penerapan syariat Islam secara kaffah atau menyeluruh. Dalam setiap gerakan politiknya FPI di Kota Makassar, FPI hanya berorientasi kepada partai Islam saja yang menyuarakan kepentingan ummat dan mendukung penerapan syariat Islam.Keberadaan FPI dalam posisi organisasi keagamaan dan organisasi politik di Kota Makassar sangat besar peluangnya untuk melakukan fungsi pengawasan, kontrol, saran serta kritik dalam rangka memasukan ide-ide Islami demi kepentingan umat Islam di Indonesia khususnya di Kota Makassar

    STUDI ANALISIS PENGGUNAAN INSTRUMEN PENILAIAN MODEL COMPUTER BASED TEST PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (K.D 3.3 Menganalisis Perkembangan Demokrasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara di Kelas XI SMA Negeri 1 Andong)

    Get PDF
    Ari Budi Ismail. K6412009. Studi Analisis Penggunaan Instrumen Penilaian Model Computer Based Test Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (K.D 3.3 Menganalisis Perkembangan Demokrasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara di Kelas XI SMA Negeri 1 Andong). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2017. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui sejauh mana Computer Based Test mampu mengakomodasi prinsip-prinsip penyusunan penilaian; (2) Untuk mengetahui kekurangan dan hambatan yang dialami dalam pelaksanakan Computer Based Test. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari informan, tempat, peristiwa dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusun data penelitian adalah dengan wawancara, observasi serta analisis dokumen. Guna memperoleh validitas data digunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun prosedur penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Persiapan, (2) Pengumpulan Data, (3) Analisis Data, (4) Penyusunan Laporan Penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa (1) Computer Based Test mampu mengakomodasi 4 prinsip penilaian yaitu Adil, Objektif, Edukatif dan Akuntabel dimulai dari tahapan paling awal yaitu: (a) proses perencanaan penilaian peserta didik yang rasional dan sistematis sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku; (b) proses penyusunan instrumen penilaian ke dalam perangkat lunak Computer Based Test memperhatikan indikator yang telah ditetapkan sesuai dengan pemetaan kata kerja operasional dalam kisi-kisi soal; (c) pelaksanaan Computer Based Test sebagai kegiatan penilaian edukatif dan dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar; (d) proses penyajian hasil evaluasi pembelajaran menggunakan Computer Based Test disajikan secara langsung; (2) Kekurangan Computer Based Test yaitu (a) hanya mampu mengukur kognitif; (b) efektif mengakomodasi dimensi pengetahuan faktual dan pengetahuan konseptual namun lemah pada pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognisi. Hambatan yang dialami dalam pelaksanakan evaluasi hasil belajar siswa menggunakan Computer Based Test dibedakan menjadi dua yaitu kendala teknis, kendala yang muncul dari segala hal yang berhubungan dengan alat; dan kendala non-teknis, yaitu kendala yang muncul dari personalia peserta didik berupa kesiapan dan pengalaman peserta didik dalam mengerjakan tes berbasis komputer. Kata Kunci : Evaluasi, Penilaian, Instrumen Tes, Tes Berbasis Komputer

    Framework of National Architectural Identity of Public Administration Buildings: A Case Study of Majlis Bandaraya Johor Bahru (MBJB) Tower

    Get PDF
    In the context of a multi-racial country consisting of Malays, Chinese, and Indians as the main majority, the search for the value of national architectural identity is important in highlighting racial harmony. Therefore, establishing the national architectural identity framework is necessary to ensure this can be realized. This paper focuses on the construction of an architectural framework of national identity based on the results of previous scholarly studies. This study uses a hermeneutic methodology in which data were collected from scholarly views through literature reviews and then interpreted into its disciplinary subject matter in compiling the indicators for the national architectural identity to propose a framework for public administration building in Malaysia. A case study of green building certified –MBJB Tower is used to further broaden the understanding of the national identity of architecture in Malaysia. An interview session with related personnel and site observation was carried away at MBJB Tower to test the proposed framework. An interpretive paradigm was used to explore each architectural element of national identity and a narrative method was used to discuss the findings in this paper. As an outcome, the architectural framework of the national architectural identity of public administration buildings consists of an understanding of the role, typology, and themes of architectural national identity. The architectural design pattern of national identity for public buildings is seen at three levels, namely macro, meso and micro levels. The architectural measurement of the national identity of a building can be defined by the design features produced based on the context of venustas, firmitas, and utilitas. In general, the MBJB Tower building is a good example of national identity architecture and can be used as a benchmark to produce more national architectural identity buildings in the future

    Peran Penyuluh (Da’i) Dalam Pembangunan Ekologi: Upaya Pengendalian Terhadap Kerusakan Lingkungan Hidup

    Get PDF
    Environmental damage is a national issue at a time of global issues that become a very urgent problem that needs to be resolved given that the environment is part of the sustainability of human life in advance. Environmental degradation has an impact which is very crucial, namely drought, landslides, floods, coastal erosion, seawater intrusion, the uncertain climate change and others. The impact of the above will greatly affect the living conditions of the communities, either on the region's economic, social and cultural. Then the State has responsibility for rational and ethical responsibility to save the environment for sustainability of public life, including through the development of the role of the da'i as construction of extension officers in an attempt to damage control of the environment. This type of research is qualitative research using normative approaches. Its object is the extension officers of development of religion (Da'i) and ecological development. The methods used in this study is the study of librarianship

    Ziarah Makam Walisongo Dalam Peningkatan Spiritualitas Manusia Modern

    Get PDF
    The aim of this research try to study walisongo pilgrimage that has been done by modern human being that , developed in the society. On the one hand Double-edged modernity, which is beneficial and detrimental to human life, resulting in an escritical deprivation, the loss of human identity as a weak human "human" and emphasizing the aspect of rationality and liberality. These conditions gave an impact on the emergence of social pathology such as criminality, poverty, social disharmonization and so on. So the impact of these modernity are important to find the solution by using phenomenology approach. The researchers seek solutions to social problems which is caused by modernity, by looking at pilgrimage walisongo as an effort or mehode to improve spirituality human being. The result shows that the pilgrimage of the tomb of the walisongo is one the way to keep awakening the divine awareness, through a metaphysical-subjective approach, namely the human being fells a transcendental beauty with  closest to Alloh Swt. The meeting beyond after death is inevitable. This subjective-metaphysical approach can be done through the pilgrimage of the walisongo tomb. So the pilgrimage that has the transcendental aspect becomes an eschatological area that is able to resuscitate and escalate the modern-substituted spirituality human being.Penelitian ini mencoba mengkaji makna dari ziarah walisongo yang telah dilakukan manusia modern yang berkembang dimasyarakat seperti sekarang ini. Modernitas yang bermata ganda,disatu sisi menguntungkan dan disisi lain merugikan kehidupan manusia, mengakibatkan sebuah ketercerabutan esksitensial, yaitu hilangnya jati diri manusia sebagai “manusia” yang lemah aspek spiritualnya, dan menekankan aspek rasionalitas dan liberalitas. Kondisi tersebut berdampak pada munculnya patologi sosial seperti kriminalitas, kemiskinan, disharmonisasi sosial dan lain sebagainya.maka dampak  modernitas tersebut penting untuk ditemukan solusinya dengan menggunkan pendekatan fenomenologi. Peneliti berusaha mencari solusi bagi masalah sosial yang disebakan oleh modernitas, yaitu dengan melihat ziarah walisongo sebagai upaya atau mehode meningkatkan spiritualitas manusia. Hasil dari penelitian ini adalah ziarah makam walisongo merupakan  salah satu jalan untuk tetap membangunkan kesadaran ilahiyah,  melalui pendekatan subyektif-metafisik, yaitu manusia sebagai hamba (indivdu) merasakan sebuah keindahan transendental dengan kedekatan terhadap sang Maha pembuat Hidup yaitu the ultimate reality- Alloh Swt. Bahwa pertemuan sesudah kematian itu niscaya. Pendekatan subyektif-metafisik ini dapat melalui ziarah makam walisongo. Maka ziarah yang memiliki aspek transendental tersebut menjadi wilayah eskatologi yang mampu menyadarkan kembali dan meningkat spiritualitas manusia yang tersubstitusi zaman modern

    Understanding the Impacts of Recurrent Peat Fires in Padang Island – Riau Province, Indonesia

    Get PDF
    Padang Island in Riau Province of Indonesia has been severely impacted by recurrent fires in 2014 and 2015, leading to severe peat ecosystem degradation and people´s livelihood. Therefore, analyzing the peat fires should not be isolated from socio-economic and local political context. Much has been written about peat fires  especially the magnitude of the fires, however the linkages between ecological and livelihood system of peatland ecosystem gained only scant attention. This paper analyzes how the drivers of peat fires are causing a steady decline in Padang Island and aims to provide more holistic understanding on how the drivers interplay and continue to feed the process of peatland degradation with its associated impacts on local economic development and people’s livelihood. Multidisciplinary approach was applied in this study. This includes remote sensing data analysis, analysis on related documents such as historical documents and regulations. Intensive fieldwork was conducted in the island in which series of FGDs and interviews were executed. We found that the global demands for agricultural commodities have led to massive peat drainage for monoculture farming on peat lands. The high dependency on global commodity market and monoculture farming has created livelihood vulnerability, especially because of the price fluctuation of agricultural products at global market. Moreover, the monoculture farming on peat lands tends to be unsustainable since it demands peat drainage, provides less options for sources of income and tends to marginalize indigenous knowledge about farming on peatland (paludiculture) which have been practiced for centuries in the island. Memahami Dampak Kebakaran Lahan Gambut yang Berulang di Pulau Padang-Provinsi Riau, IndonesiaIntisariPulau Padang yang terletak di Provinsi Riau, Indonesia mengalami kebakaran lahan gambut cukup parah dan berulang pada tahun 2014 dan 2015 yang mengakibatkan degradasi ekosistem gambut dan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, seharusnya analisis kebakaran lahan gambut tidak dapat dapat dipisahkan dari konteks sosial ekonomi dan politik lokal. Sudah banyak tulisan yang menganalisis tentang kebakaran lahan gambut terutama terkait dengan besarnya kebakaran, tetapi sangat sedikit yang menganalisis hubungan antara sistem ekologi dan sistem kehidupan masyarakat. Artikel ini menganalisis bagaimana faktor-faktor penyebab kebakaran lahan gambut juga mengakibatkan degradasi yang terusmenerus di Pulau Padang dan bertujuan untuk berkontribusi pada pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut bekerja, saling terkait, dan secara terus-menerus mempengaruhi proses degradasi lahan gambut serta dampaknya terhadap pembangunan ekonomi lokal dan kehidupan masyarakat. Penelitian ini menerapkan pendekatan multi-disiplin yang meliputi analisis data penginderaan jauh, dokumen sejarah dan peraturan terkait. Penelitian lapangan dilakukan secara intensif di Pulau Padang, meliputi serial diskusi kelompok terfokus dan wawancara. Kami menemukan bahwa permintaan pasar global akan komoditas pertanian berkontribusi terhadap drainase lahan gambut skala besar untuk pertanian monokultur pada lahan gambut. Tingginya ketergantungan terhadap pasar global komoditas dan pertanian monokultur telah menciptakan kehidupan masyarakat yang rentan. Hal ini terutama karena besarnya fluktuasi harga komoditas pertanian di pasar global. Di samping itu, pertanian monokultur pada lahan gambut cenderung tidak berkelanjutan karena mensyaratkan pengeringan lahan gambut dengan drainase, menawarkan pilihan sumber penghasilan masyarakat yang lebih sedikit dan meminggirkan pengetahuan lokal tentang paludikultur yang sudah dipraktekkan selama berabad-abad di Pulau Padang

    IMPLEMENTASI DIGITAL MARKETING PADA UKM

    Get PDF
    Pemasaran digital merupakan alternatif bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dengan anggaran promosi yang terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan strategi pemasaran digital pada 4 UKM yang sudah online dan implementasinya pada keunggulan bersaing UKM tersebut berdasarkan persepsi konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif jumlah anggota populasi sebanyak 40 konsumen dari 4 UKM. Hasil yang dapat disimpulkan adalah keuntungan UKM dalam memasarkan produknya secara digital sebesar 78% dan sisanya sebesar 22% disebabkan karena faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kapabilitas permodalan, pasokan sumberdaya, dan profesionalitas manajerial
    • …
    corecore